Kamis, 19 Mei 2011

ALUTSISTA TNI AU

        Alutsista TNI AU tahun-tahun lalu sangat memprihatinkan .Tapi mulai tahun 2008 Indonesia mulai kembali membangun kembali kekuatan TNI AUnya ,dng meretrofit pesawat yg sudah tua seperti : MK 53.


KSAU Marsekal Imam Sufaat mengemukakan, untuk mengganti Hawk MK-53 pihaknya mengajukan empat jenis pesawat yang sudah dijajal, yakni L-159B dari Ceko, Yak 130 dari Rusia, T-50 dari Korea dan Chengdu FTC-2000/JL-9 dari China.

"Semuanya sudah kami proses di tingkat Mabes TN-AU hingga ke Kementerian Pertahanan. Sekarang keputusannya ada di sana," ucap Imam.

Mabes TNI AU, berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) 2005-2009 berencana melakukan penggantian sejumlah pesawat tempur, seperti OV-10 Bronco, F-5 Tiger, Hawk MK-53, pesawat angkut Fokker-27 dan Helikopter Sikorsky.

Pesawat tempur jenis OV-10 Bronco dibuat pada 1976 dan mulai digunakan TNI AU sejak 1979. Dari sembilan pesawat tersebut, hanya empat yang dinyatakan siap. Sementara pesawat tempur F-5 Tiger buatan 1978, dari 12 yang dimiliki TNI AU, hanya dua yang dinyatakan siap.





Pada 2003 Indonesia membeli dua Sukhoi jenis SU-30MK dan dua SU-27SK, kemudian Kementerian Pertahanan membeli lagi enam pesawat Sukhoi pada 2007 senilai sekitar 300 juta dolar AS atau senilai Rp 2,85 triliun.

Enam pesawat Sukhoi yang dibeli itu terdiri atas tiga Sukhoi SU-30MK2 dan tiga jenis SU-27SKM. Tiga jenis Sukhoi SU-30MK2 telah tiba pada Desember 2008 dan Januari 2009.

Dengan kehadiran tiga Sukhoi terakhir, maka Indonesia akan memiliki satu skuadron pesawat tempur Sukhoi.


 Pada pertengahan tahun 2011 Indonesia akan memperoleh hibah 24 pesawat tempur F16 dari Amerika .Dgn paling tidak tni bisa menyamai kekuatan AUnegara di kawasan asia tenggara

Kini Indonesia menggalakkan produksi persenjataan dalam negeri seperti PINDAD, PT PAL ,PT DI dan LAPAN {sebagai pembuat roket}untuk mengurangi ketergantungan tni pada luar negeri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar